METABOLISME
FRUKTOSA
DAN GALAKTOSA
MAKALAH
Tugas
pada Mata Kuliah Parasitologi
Program
Studi Ilmu Keperawatan Semester
2 Kelas
A-6
Oleh
:
CINDY
KRYSTALIA
NPM
12142013544
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA
PALEMBANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat
penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai “Metabolisme
Fruktosa dan Galaktosa.”
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
mengenai Metabolisme Fruktosa dan Galaktosa dengan harapan bahwa mahasiswa bisa
lebih memahami dan mengenal materi tersebut. Makalah ini juga dibuat untuk
memenuhi tugas penulis dalam mata kuliah Biokimia.
Menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat.
Palembang, April
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Ø Kata
Pengantar............................................................................ ii
Ø Daftar
Isi..................................................................................... iii
- PENDAHULUAN
.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan.................................................................. 3
2. PEMBAHASAN....................................................................... 4
2.1 Pengenalan Metabolisme Karbohidrat ................................ 4
2.2
Perbedaan Metabolisem Frukotsa, Galaktosa dan Glukosa 10
2.3
Persamaan Metabolisme Fruktosa, Galaktosa, dan Glukosa 12
2.4 Kelainan pada metabolisme
karbohidrat .............................. 12
3. PENUTUP................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan........................................................................... 20
3.2 Saran .................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Karbohidrat
adalah polihidroksidehida dan keton polihidroksil atau turunannya. Selain itu
juga dsususun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai
oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum berupa CnH2nOn atau mendekati
Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidratasi. Di alam, karbohidrat merupakan
hasil sintesa CO2 dan H2O dengan pertolongan sinar marahari dan hijau daun
(klorofil). Hasil fotosintesis ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati
dan senyawa –senyawa bermolekul besar lain yang menjadi cadangan makanan pada
tanaman. Organisme yang dapat mensintesa makanan pada tanaman.
Penggolongan
Karbohidrat, Secara alami, ada tiga bentuk karbohidrat yang penting
yaitu :
·
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menkjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menkjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton
Macam-macam
monosakarida adalah :
-
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan
erring disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi kea rah kanan. Di alam glukosa terdapat pada buah-buahan dan madu
lebah.
-
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenya disebut
levulosa. Fruktisa mempunyai rasa manis lebih dari gluosa, juga lebih manis
dari pada gula tebu atau sukrosa.
-
Galaktosa jarang terdapat bebas di alam,
biasanya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang
terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis daripada glukosa dan
kurang larut dalam air
-
Pentosa. Beberapa pentose yang penting
adalah arabinosa, xilosa, ribose dan 2-deoksiribosa. Keempat pentose ini
terdapat dalam keadaan bebas di alam. Arabinosa diperoleh dari gom arab dengan
jalan hidrolisis, sedangkan xilosa diperoleh dari proses hidrolisis terhadap
jerami atau kayu.
·
Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain, membentuk satu molekul disakarida.Contoh Oligosakarida yaitu :
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain, membentuk satu molekul disakarida.Contoh Oligosakarida yaitu :
-
Sukrosa. Sukrosa berasal dari tebu,bit
dan tumbuhan, misalnya dalam buah nanasa dan dalam wortel.
-
Laktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan
D-galaktosa dan D-glukosa,karena laktosa adalah suatu disakarida. Ikatan
galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan
atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh karenanya molekul laktosa masih
mempunyai gugus -OH gkikosidik, dengan demikian laktosa mempunyai sifat
mereduksi dan mutarotasi
-
Maltosa.
Maltose adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltose mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manias daripada laktosa, tetapi kurang manis daripada sukrosa
Maltose adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltose mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manias daripada laktosa, tetapi kurang manis daripada sukrosa
-
Rafinosa
Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri atas tiga molekul monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada galaktosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya atom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada fruktosa. Apabila dihidrolisis sempurba, rafinosa akan menghasilkan galaktosa, glukosa dan fruktosa.
Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri atas tiga molekul monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada galaktosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya atom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada fruktosa. Apabila dihidrolisis sempurba, rafinosa akan menghasilkan galaktosa, glukosa dan fruktosa.
-
Stakiosa adalah suatu tetrasakarida
stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi. Galaktosa-galaktosa-glukosa-fruktosa
(stakiosa) galaktosa-galaktosa-glukosa+fruktosa (manotriosa)
·
Polisakarida
Polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi, polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid.
Polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi, polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid.
Dalam
Makalah ini Penulis akan menjelaskan mengenai metabolisme Fruktosa dan
metabolisme Galaktosa.
1.2
Rumusan
Masalah
Dalam
Penjelasan diatas penulis menyusun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini
, yaitu : Bagaimana proses metabolisme Fruktosa dan metabolisme Galaktosa,
Persamaan dan Perbedaan antara
metabolisme Fruktosa, Galaktosa, dan Glukosa, dan Kelainan pada saat
metabolisme Karbohidrat.
1.3
Tujuan
Penulisan
Dan
Tujuan Pembuatan makalah ini yaitu untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang
metabolisme Fruktosa dan Galaktosa serta Kelainan yang terjadi pada saat
metabolisme karbohidrat.
2.
PEMBAHASAN
2.1
Pengenalan
Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat
adalah
senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat setelah dicerna
di usus, akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida.
Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati, dan sebagian
lainnya dibawa ke sel
jaringan tertentu, dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di dalam
hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi
menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh
aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar glukosa
dalam darah atas bantuan hormon
insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas.
Kenaikan
proses pencernaan
dan
penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga
sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak
kegiatan maka banyak energi untuk kontraksi otot
sehingga
kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan
menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme
menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia, ATP).
Faktor yang penting dalam kelancaran kerja tubuh adalah kadar glukosa dalam
darah. Kadar glukosa di bawah 70 mg/100 ml disebut hipoglisemia. Adapun di atas
90 mg/100 ml disebut hiperglisemia. Hipoglisemia yang serius dapat berakibat
kekurangan glukosa dalam otak
sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran (pingsan). Hiperglisemia merangsang
terjadinya gejala glukosuria, yaitu ketidakmampuan ginjal untuk
menyerap kembali glukosa yang telah mengalami filtrasi melalui sel tubuh.
Hormon
yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:
- hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas,
berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah;
- hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks
adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.
Glukosa
merupakan pusat dari semua metabolisme. Glukosa adalah bahan
bakar universal bagi sel manusia dan merupakan sumber karbon untuk sintesis
sebagian besar senyawa lainnya. Semua jenis sel manusia menggunakan glukosa
untuk memperoleh energi. Gula lain dalam makanan (terutama fruktosa dan
galaktosa) diubah menjadi glukosa atau zat antara dalam metabolisme glukosa.
Glukosa
adalah prekursor untuk sintesis bermacam-macam gula lain yang diperlukan untuk
pembentukan senyawa khusus, misalnya laktosa, antigen permukaan sel,
nukleotida, atau glikosaminoglikan. Glukosa juga merupakan prekursor pokok bagi
senyawa nonkarbohidrat; glukosa dapat diubah menjadi lemak (termasuk asam
lemak, kolesterol, dan hormon steroid), asam amino, dan asam nukleat. Dalam
tubuh manusia, hanya senyawa-senyawa yang disintesis dari vitamin, asam amino
esensial, dan asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis dari glukosa.
Lebih
dari 50% kalori dalam makanan sehari-hari di Amerika Serikat diperoleh dari
kanji, sukrosa, dan laktosa. Karbohidrat makanan ini diubah menjadi glukosa,
galaktosa, dan fruktosa di saluran cerna. Monosakarida diserap dari usus, masuk
ke dalam darah, dan berpindah ke jaringan tempat zat tersebut dimetabolis.
Setelah
dibawa ke dalam sel, glukosa mengalami fosforilasi oleh suatu heksokinase
menjadi glukosa 6-fosfat. Glukosa 6-fosfat kemudian dapat masuk ke sejumlah
jalur metabolik. Tiga jalur yang biasa terdapat pada semua jenis sel adalah
glikolisis, jalur pentosa fosfat, dan sintesis glikogen. Di dalam jaringan,
fruktosa dan gataktosa diubah menjadi zat antara metabolisme glukosa.
Dengan demikian, nasib gula-gula ini sejajar dengan nasib yang dialami oleh
glukosa.
Nasib
utama glukosa 6-fosfat adalah oksidasi melalui jalur glikolisis, yang merupakan
sumber ATP untuk semua jenis sel. Sel yang tidak memiliki mitokondria tidak
dapat mengoksidasi bahan bakar lain. Sel tersebut menghasilkan ATP dari
glikolisis anaerobik (perubahan glukosa menjadi laktat). Sel yang memiliki
mitokondria mengoksidasi glukosa menjadi CO2 dan H2O melalui glikolisis dan
siklus asam trikarboksilat. Sebagian jaringan, misalnya otak, bergantung pada
oksidasi glukosa menjadi CO2 dan H2O untuk penyediaan energi karena kapasitas
jaringan tersebut menggunakan bahan bakar lain terbatas.
Glukosa
menghasilkan zat antara pada glikolisis dan siklus asam trikarboksilat yang
digunakan untuk sintesis asam amino dan gugus gliserol serta asam lemak pada
triasilgliserol.
Nasib
glukosa 6-fosfat lainnya yang penting adalah oksidasi melalui jalur pentosa
fosfat, yang menghasilkan NADPH. Ekuivalen reduksi pada NADPH digunakan untuk
reaksi biosintetik dan untuk mencegah kerusakan oksidatif pada sel. Dalam jalur
ini, glukosa mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi gula 5-karbon
(pentosa), yang dapat masuk kembali ke jalur glikolitik. Gula-gula tersebut
juga dapat digunakan untuk sintesis nukleotida.
Glukosa
6-fosfat juga diubah menjadi UDP-glukosa, yang memiliki banyak fungsi di dalam
sel. Nasib utama UDP-glukosa adalah sintesis glikogen, yaitu polimer untuk
menyimpan glukosa. Walaupun sebagian besar sel memiliki glikogen sebagai
pemasok glukosa dalam keadaan darurat, namun simpanan terbesar adalah di otot
dan hati. Glikogen otot digunakan untuk menghasilkan ATP selama kontraksi otot.
Glikogen hati digunakan untuk mempertahankan kadar glukosa darah selama puasa
dan olahraga atau pada saat kebutuhan meningkat. UDP-Glukosa juga digunakan
untuk membentuk gula lain, dan galaktosa dan glukosa dapat dipertukarkan
sementara terikat ke UDP. UDP-Galaktosa digunakan untuk sintesis laktosa di
kelenjar payudara. Di hati, UDP-glukosa dioksidasi menjadi UDP-glukuronat, yang
digunakan untuk mengubah bilirubin dan senyawa toksik lainnya menjadi
glukuronida untuk ekskresi.
Gula
nukleotida juga digunakan untuk sintesis proteoglikan, glikoprotein. dan
glikolipid. Proteoglikan adalah komponen karbohidrat yang utama pada matriks
ekstrasel, tulang rawan, dan cairan ekstrasel (misalnya cairan sinovium sendi).
Sebagian besar protein ekstrasel adalah glikoprotein, yaitu, protein ekstrasel
secara kovalen melekat ke karbohidrat. Untuk glikolipid dan glikoprotein
membran sel, bagian karbohidrat meluas ke dalam ruang ekstrasel.
Semua
sel dengan tiada hentinya mendapat glukosa; tubuh mempertahankan kadar glukosa
dalam darah yang konstan (sekitar 80-100 mg/dL) walaupun pasokan makanan dan
kebutuhan jaringan berubah-ubah sewaktu kita tidur, makan, dan bekerja. Proses
ini disebut homeostasis glukosa. Kadar glukosa darah yang rendah (hipoglikemia)
dicegah dengan pelepasan glukosa dari simpanan glikogen hati yang besar
(glikogenolisis); melalui sintesis glukosa dari laktat, gliserol, dan asam amino
di hati (glukoneogenesis) dan melalui pelepasan asam lemak dari simpanan
jaringan adiposa (lipolisis) sebagai bahan bakar alternatif apabila pasokan
glukosa tidak mencukupi. Kadar glukosa dalam darah yang tinggi (hiperglikemia)
dicegah oleh perubahan glukosa menjadi glikogen dan perubahan glukosa menjadi
triasilgliserol di hati. Dengan demikian, jalur penggunaan glukosa sebagai
bahan bakar tidak dapat dianggap terpisah sama sekali dari jalur yang
melibatkan metabolisme asam amino dan asam lemak.
Keseimbangan
antar jaringan dalam menggunakan dan menyimpan glukosa selama puasa dan makan
terutama dilakukan melalui kerja hormon homeostasis metabolik—insulin dan
glukagon. Namun, kortisol, epinefrin, norepinefrin, dan hormon lain juga
berperan dalam penyesuaian pasokan dan kebutuhan antar jaringan sebagai respons
terhadap perubahan dalam status fisiologis.
a.
Metabolisme
Fruktosa

Fruktosa
ini bisa didapat dari disakarida sukrosa atau juga ditemukan sebagai
monosakarida dalam buah. Intinya fruktosa dalam sel difosforilasi oleh
heksokinase atau fruktokinase yang akhirnya menjadi fruktosa 1 fosfat. Lalu
akan dipecah menjadi DHAP (dihidkrosiasetonfosfat) dan Gliseraldehid oleh
aldolase B. DHAP dapat secara langsung masuk ke glikolisis dan glukoneogenesis
di dalam hati khususnya
Lalu
gliseraldehid tersebut dapat dimetabolisme menjadi sintesis TAG atau dapat
menjadi gliseral 3 fosfat. Fruktosa ini akan banyak di dalam liver dan
menyebabkan sintesis dari asam lemak. Lalu meningkatkan esterifikasi dari asam
lemak dan meningkatkan sekresi VLDL. Aldolase reduktase mereduksi glukosa untuk
mereduksi sorbitol ke dalam jaringan retina, ginjal sperma dan lain-lain. Di
dalam hati, sperma pembentukan sorbitol berubah menjadi fruktosa oleh enzim
sorbitol dehidrogenase dan inilah sumber energi sperma.
![]() |
Sorbitol tidak seperti glukosa, dia tidak bisa melewati membran sel akibatnya sorbitol terjebak didalam sel. Ketika sorbitol dehidgrogenasenya rendah sorbitol akan menumpuk didalam sel. Ini menyebabkan efek osmotik meningkat, sorbitol menarik air sehingga terjadi pembengkakan diantaranya katarak, neurophati petipheral, vaskular problem yang nantinya mengakibatkan retinophati dan nefrophati.
b.
Metabolisme
Galaktosa
Galaktosa diserap usus dengan mudah diubah menjadi
glukosa dalam hepar. "Galactose tolerance test" adalah
suatu pemeriksaan untuk mengetahui fungsi hepar, namun sekarang sudah jarang
dipakai.
Galaktokinase mengkatalisis reaksi (1) dan dalam reaksi
ini diperlukan ATP sebagai donor fosfat. Galaktosa 1-fosfat yang terbentuk akan
bereaksi dengan uridin difosfat glukosa (UDPG) dan menghasilkan uridin difosfat
galaktosa dan glukosa 1-fosfat. Reaksi ini dikatalisis enzim galaktosa 1-fosfat
uridil transferase, galaktosa menggantikan tempat glukosa.
Suatu epimerase mengubah galaktosa menjadi glukosa
(reaksi 3). Reaksi ini terjadi pada suatu nukleotida yang mengandung galaktosa,
peristiwa oksidasi-reduksi berlangsung dan memerlukan NAD+ sebagai
ko-enzim. UDP-glukosa yang dihasilkan, dibebaskan dalam bentuk glukosa 1-fosfat
(reaksi 4). Mungkin sebelum dibebaskan digabung dulu dengan molekul glikogen,
baru kemudian dipecah enzim fosforilase.
Reaksi (3) adalah reaksi dua arah. Dari diagram dapat
dilihat bahwa glukosa bisa diubah menjadi galaktosa.
Dalam tubuh galaktosa diperlukan bukan hanya untuk
sintesis laktosa, tetapi juga untuk membuat serebrosida, proteoglikan dan
glikoprotein.
Sintesis laktosa dalam mamma terjadi dengan jalan
kondensasi UDP-galaktosa dengan glukosa dan dikatalisis enzim laktosa
sintetase.
Suatu penyakit yang dapat diturunkan menyebabkan
galaktosemia, mungkin terjadi akibat kekurangan enzim-enzim pada reaksi (1),
(2) dan (3). Akan tetapi yang paling banyak diketahui adalah akibat kekurangan
enzim uridil transferase (reaksi 2). Karena kadar galaktosa meningkat, dalam
lensa mata galaktosa bisa mengalami reduksi menjadi galaktitol. Apabila kadar
galaktitol ini tertimbun dalam lesa mata maka akan mempercepat terjadinya
katarak.
Kekurangan enzim yang
mengkatalisis reaksi (2) membawa akibat yang paling buruk
bila dibandingkan dengan kekurangan enzim-enzim yang lain, karena galaktosa
1-fosfat tertimbun sedangkan hepar kekurangan fosfat inorganik. Ini bisa
menyebabkan kegagalan fungsi hepar dan retardasi mental. Ekspresi klinik
terjadi apabila aktivitas uridil transferase berkurang lebih dari 50 %, dan ini
hanya terjadi pada homozygote.
2.2
Perbedaan
dan Persamaan Metabolisme Fruktosa, Galaktosa, dan Glukosa
a.
Perbedaan metabolisme glukosa, fruktosa
dan galaktosa
Ø Glukosa
Glukosa disebut juga
dekstrosa.Karena memutar bidang polarisasi kekanan. Karbohidrat makanan ini
diubah menjadi glukosa, galaktosa, dan fruktosa di saluran cerna. Monosakarida
diserap dari usus, masuk ke dalam darah, dan berpindah ke jaringan tempat zat
tersebut dimetabolis.
Setelah dibawa ke dalam
sel, glukosa mengalami fosforilasi oleh suatu heksokinase menjadiglukosa
6-fosfat. Glukosa 6-fosfat kemudian dapat masuk ke sejumlah jalur metabolik.
Glukosa merupakan bahan bakar
metabolik utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan
bakar universal bagi janin
Ø Fruktosa
Fruktosa disebut juga
levulosa . karena, memutar bidang cahaya terpolarisasi kekiri. fruktosa dalam
sel difosforilasi oleh
heksokinase
atau fruktokinase yang akhirnya menjadi fruktosa 1 fosfat. Lalu akan dipecah
menjadi DHAP (dihidkrosiasetonfosfat) dan Gliseraldehid oleh aldolase B. DHAP
dapat secara langsung masuk ke glikolisis dan glukoneogenesis di dalam hati
khususnya. Lalu gliseraldehid tersebut dapat dimetabolisme menjadi sintesis TAG
atau dapat menjadi gliseral 3 fosfat. Fruktosa ini akan banyak di dalam liver
dan menyebabkan sintesis dari asam lemak. Lalu meningkatkan esterifikasi dari
asam lemak dan meningkatkan sekresi VLDL. Aldolase reduktase mereduksi glukosa
untuk mereduksi sorbitol ke dalam jaringan retina, ginjal sperma dan lain-lain.
Di dalam hati, sperma pembentukan sorbitol berubah menjadi fruktosa oleh enzim
sorbitol dehidrogenase dan inilah sumber energi sperma.
Ø Galaktosa
Memutar bidang
polarisasi kekanan. Galaktokinase mengkatalisis reaksi (reaksi 1) dan dalam
reaksi ini diperlukan ATP sebagai donor fosfat. Galaktosa 1-fosfat yang
terbentuk akan bereaksi dengan uridin difosfat glukosa (UDPG) dan menghasilkan
uridin difosfat galaktosa dan glukosa 1-fosfat. Reaksi ini dikatalisis enzim
galaktosa 1-fosfat uridil transferase, galaktosa menggantikan tempat glukosa.
Suatu epimerase mengubah galaktosa menjadi glukosa (reaksi 2). Reaksi ini
terjadi pada suatu nukleotida yang mengandung galaktosa, peristiwa
oksidasi-reduksi berlangsung dan memerlukan NAD+ sebagai ko-enzim. UDP-glukosa yang dihasilkan,dibebaskan dalam
bentuk glukosa 1-fosfat (reaksi 3). Mungkin sebelum dibebaskan digabung dulu
dengan molekul glikogen, baru kemudian dipecah enzim fosforilase.
Metabolisme galaktosa
terjadi didalam usus, galaktosa akan diubah kedalam glukosa dalam hepar,
b.
Persamaan metabolisme glukosa, fruktosa
dan galaktosa.
Glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah
atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen dan
Persamaan metabolisme glukosa,fruktosa dan galaktosa terjadi pada saat setelah
proses glikolisis.
2.3
Kelainan-kelainan
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme
adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan
oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya.
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme
Karbohidrat
adalah gula, diantaranya adalah glukosa, sukrosa dan fruktosa.
Beberapa gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.
Beberapa gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.
Ø Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang
tinggi dalam darah) biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose
1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan. Sekitar
1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Pada awalnya mereka
tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu
makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan
pertumbuhannya yang normal terhenti.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
Jika pengobatan tertunda, anak akan
memiliki tubuh yang pendek dan mengalami keterbelakangan mental. Banyak
yang menderita katarak.
Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui
Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui
Diduga suatu galaktosemia jika pada
pemeriksaan laboratorium, di dalam air kemih ditemukan galaktosa dan galaktose
1-fostate. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan darah dan sel-sel
hati, yang akan menunjukkan tidak adanya enzim galaktose 1-fosfat uridil
transferase.
Susu dan hasil olahan susu (yang
merupakan sumber dari galaktosa) tidak boleh diberikan kepada anak yang
menderita galaktosemia. Demikian juga halnya dengan beberapa jenis buah-buahan,
sayuran dan hasil laut (misalnya rumput laut).
Seorang wanita yang diketahui membawa gen
untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktosa selama kehamilan. Seorang
wanita hamil yang menderita galaktosemia juga harus menghindari galaktosa. Jika
kadar galaktosanya tinggi, galaktosa dapat melewati plasenta dan sampai ke
janin, menyebabkan katarak Penderita galaktosemia harus menghindari galaktosa
seumur hidupnya
Jika diobati secara adekuat, tidak akan
terjadi keterbelakangan mental. Tetapi tingkat kecerdasannya lebih rendah
dibandingkan dengan saudara kandungnya dan sering ditemukan gangguan berbicara.
Pada masa pubertas dan masa dewasa, anak
perempuan seringkali mengalami kegagalan ovulasi (pelepasan sel telur)
dan hanya sedikit yang dapat hamil secara alami.
Ø Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan
glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak
adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi
glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai
energi).
Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah
glikogen yang abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati.
Gejalanya timbul sebagai akibat dari
penimbunan glikogen atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari
ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh. Usia
ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada enzim
apa yang tidak ditemukan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan terhadap contoh jaringan (biasanya otot atau hati), yang menunjukkan
adanya enzim yang hilang.
Pengobatan tergantung kepada jenis
penyakitnya. Untuk membantu mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan
untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa
kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa
diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam.
Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang
dimasukkan ke lambung.
Penyakit penimbunan glikogen cenderung
menyebabkan penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan gout dan batu
ginjal. Untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu diberikan obat-obatan.
Pada beberapa jenis glikogenesis, untuk
mengurangi kram otot, aktivitas anak harus dibatasi.
Jenis & Karakteristik Penyakit Penimbunan Glikogen
Nama
|
Organ
yg terkena
|
Enzim
yg hilang
|
|
Tipe
O
|
Hati,
otot
|
Pembesaran
hati disertai penimbunan lemak di dalam sel hati (perlemakan hati)
Serangan hipoglikemia (kadar gula darah yg
rendah) selama berpuasa
|
Glikogen
sintetase
|
Penyakit
von Gierke (Tipe IA)
|
Hati,
ginjal
|
Pembesaran
hati & ginjal
Pertumbuhan yg lambat
Kadar gula darah sangat rendah
Kadar asam, lemak & asam urat yg tinggi
dalam darah
|
Glukose-6-fosfatase
|
Sel
tipe IB
|
Hati,
sel darah putih
|
Sama dengan penyakit von Gierke tetapi
tidak terlalu berat
Jumlah sel darah putih berkurang
Infeksi mulut & usus berulang
|
Glukose-6-fosfatase
translokase
|
Penyakit
Pompe (Tipe II)
|
Semua
organ
|
Pembesaran
hati & jantung
|
Lisosomal
glukosidase
|
Penyakit
Forbes (Tipe III)
|
Hati,
otot, jantung, sel darah putih
|
Pembesaran hati
Kadar gula darah yg rendah
Kerusakan otot
|
Sistem
enzim debrancher
|
Penyakit
Andersen (Tipe IV)
|
Hati,
otot, jaringan lainnya
|
Sirosis (pada anak-anak)
Kerusakan otot & gagal jantung (pada
dewasa)
|
Sistem
enzim brancher
|
Penyakit
McArdie (Tipe V)
|
Otot
|
Kram
otot selama melakukan kegiatan/aktivitas
|
Fosforilase
otot
|
Penyakit
Hers (Tipe VI)
|
Hati
|
Pembesaran hati Serangan hipoglikemia
selama berpuasa
Seringkali tanpa gejala
|
Fosforilase
hati
|
Penyakit
Tarui (Tipe VII)
|
Otot
kerangka, sel darah merah
|
Kram otot selama aktivitas fisik
Hemolisis (penghancuran sel darah
merah)
|
Fosfofruktokinase
|
Ø Intoleransi
Fruktosa Herediter
Intoleransi
Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat
menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase. Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang
merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi
pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai
sumber energi.
Mencerna
fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa, kedua
jenis gula ini terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa
menyebabkan:
-
hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
- tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran).
- tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran).
-
linglung
-
mual
-
muntah
- nyeri perut
-
kejang (kadang-kadang).
-
koma
Jika
penderita terus mengkonsumsi fruktosa, bisa terjadi kerusakan ginjal dan hati
serta kemunduran mental.
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan contoh jaringan hati yang menunjukkan
adanya enzim yang hilang.
Juga
dilakukan pengujian respon tubuh terhadap fruktosa dan glukosa yang diberikan
melalui infus. Karier (pembawa gen untuk penyakit ini tetapi tidak
menderita penyakit ini) dapat ditentukan melalui analisa DNA dan
membandingkannya dengan DNA penderita dan DNA orang normal.
Pengobatan terdiri dari menghindari fruktosa (biasanya ditemukan dalam buah-buahan yang manis), sukrosa dan sorbitol (pengganti gula) dalam makanan sehari-hari. Serangan hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet glukosa, yang harus selalu dibawa oleh setiap penderita intoleransi fruktosa herediter.
Pengobatan terdiri dari menghindari fruktosa (biasanya ditemukan dalam buah-buahan yang manis), sukrosa dan sorbitol (pengganti gula) dalam makanan sehari-hari. Serangan hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet glukosa, yang harus selalu dibawa oleh setiap penderita intoleransi fruktosa herediter.
Ø Fruktosuria
Fruktosuria
merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke dalam
air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase
yang sifatnya diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria.
Fruktosuria
tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan
air kemih dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
Ø Pentosuria
Pentosuria
adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya
gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa.
Pentosuria
hampir selalu hanya ditemukan pada orang Yahudi.
Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
Dan
didapatkan kesimpulan bahwa Fruktosa yang berasal dari tumbu-tumbuhan akan
menjadi lemak sebelum proses metabolisme, galaktosa akan menghasilkan glukosa.
3.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Glukosa
merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk glukosalah massa karbohidrat
makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosalah
karbohidrat dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk
karbohidrat lain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar
metabolik utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan
bakar universal bagi janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan
fungsi sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk
asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks
tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu glikoprotein serta
proteoglikan.
3.2 Saran
Di
harapkan untuk dosen yang mengajarkan itu lebih detail dalam penjelasan. Dan
Untuk Mahassiswa diharkan mengejarkan tepat waktu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://musasblog.wordpress.com/metabolisme-karbohidrat/
Disunting pada tanggal 5 April 2013
http://iputujuniarthasemaraputra.wordpress.com/2012/04/25/macam-macam-proses-metabolisme-karbohAdrat-dalam-tubuh/
Disunting pada tanggal 5 April 2013
http://4uliedz.wordpress.com/2009/04/09/metabolisme-karbohidrat/
Disunting Pada tanggal 5 April 2013
0 komentar:
Posting Komentar